Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Gelar Pesta Peresmian Tugu dan Makam Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan di Matio Balige.

Responsive Ad Here

Media Swara Semesta (13/11)
Balige
Untuk mengenang dan menghormati leluhur marga Panjaitan, segenap dan seluruh tokoh agama, masyarakat dan pejabat bersatu untuk membuat tugu dan makam Silundu Nipahu Raja Sijorat Parliman Panjaitan yang digelar di Matio Balige tanggal 8-9 Nopember 2019

Acara diawali dengan pembongkaran kuburan, untuk mengambil tulang belulang leluhur Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan, namun karena usia kuburan yang sudah cukup lama dan sekitar 420 tahun yang silam, maka tidak lagi ditemukan tulang belulangnya dan sebagai penggantinya diambil tanah didalam kuburan tersebut.


Ketika dikonfirmasi ditempat acara pesta peresmian tugu tersebut seorang  tokoh agama J. Panjaitan menjelaskan "acara ini sengaja digelar karena bagian dari penghormatan kami terhadap leluhur Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan".

"Hari pertama pesta peresmian acaranya Martonggo Raja, sekaligus menggali makam lama dan mengambil tulang belulang Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan berserta istrinya. Begitu juga Songgak Naiborngin Panjaitan bersama istrinya".


"Peresmian itu sekaligus memindahkan tulang belulang Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan dan istri alias soripadanya Mangisi Simorangkir dan ini termasuk tulang belulang Songgak Naiborngin Panjaitan dan istrinya Tapian boru Hutapea ke makam yang telah disediakan", ucap J.Panjaitan

Ada 3 makam atau tambak yang dibangun di belakang Tugu Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan.

"Pertama makam Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan dengan Mangisi boru Simorangkir. Ini adalah anaknya Raja Situngo Naiborngin".


"Makam Raja Situngo Naiborngin Panjaitan dengan istri Pintauli boru Hutapea. Serta makam Songgak Naiborngin Panjaitan dengan istri Tapian boru Hutapea. Ini adalah anaknya Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Panjaitan, cucu dari Raja Situngo Naiborngin Panjaitan", lanjutnya.

Pesta peresmian dihadiri sekitar 1.500 orang keturunan (pomparan) Silundu Nipahu Raja Sijorat Paraliman Lundu Nipahu yang datang dari berbagai daerah di Indonesia dan hadir juga Wakil Bupati Tobasa, Hulman Sitorus dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Tugu dan Makam itu berlokasi di Ambar Mual Simallopak, Desa Matio, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) dibangun di atas tanah seluas 2.000 meter. Proses pengerjaan Tugu dan Makam itu membutuhkan waktu kurang kurang lebih 6 bulan dengan total biaya pembangunan tugu dan makam 800 juta.


(Penulis/Wartawan : Ramenda Panjaitan)

0 Comments