Kades Pabatu II, Tingkatkan Perekonomian Masyarakatnya Melalui Keindahan Bunga.

Media Swara Semesta (29/12)

Dolok Merawan, Serdang Bedagai

Bunga melambangkan anugerah bagi manusia. Seperti kata-kata mutiara yang diucapkan Gerard De Nerval, yang artinya "Setiap bunga adalah jiwa yang mekar di alam".

Bunga melukiskan warna-warna kontras di sepanjang kehidupan manusia dan membawa kegembiraan bagi banyak orang. Keanggunan dan sentuhannya membuat kita semua mengaguminya.

Itulah sebabnya mengapa bunga dipandang sebagai hadiah yang penuh kasih untuk orang-orang istimewa dalam hidup kita dan reaksi orang yang menerima bunga itu, biasanya, tidak ternilai harganya.

Untuk mengaplikasikan imajinasi keindahan bunga yang dihadirkan dengan anggun dalam hidup ini, kita dapat membuat kerajinan bunga, mempelajari simbolisme bunga, atau membaca kata-kata tentang bunga, itulah ungkapan Nurkomaruddin Sani, kepala desa Pabatu II yang mengambil program pelatihan merangkai bunga untuk ibu-ibu dalam menunjang perekonomian bagi masyarakatnya kedepan.

Ketika dikonfirmasi, Senin 28 Desember 2020, Nurkomaruddin Sani mengatakan kepada Media SWARA SEMESTA, bahwa kaum ibu-ibu harus mandiri dalam mencari tambahan, dan tidak semata-mata bergantung dengan penghasilan suami, selalu berpikir optimis bagaimana caranya untuk bisa berkreasi namun menghasilkan nilai tambah untuk keluarga.

"Dengan menggunakan bahan bekas yang sepele ternyata mampu membuat kesejukan mata ketika disulap menjadi bunga hiasan interior rumah", ucapnya.

"Saya kagum ketika melihat pelastik asoy, atau pelastik kresek bekas dijadikan bunga untuk hiasan yang bernilai jual tinggi, lanjut Nurkomaruddin Sani.

"Dari bahan baku yang tercecer tak berharga ternyata dapat menembus nilai jual yang tinggi dengan seni yang mampu memikat hati bagi yang melihatnya, dan kreasi ini perlu ditingkatkan untuk menjadi nilai ekonomi untuk menambah pendapatan keluarga masyarakat desa Pabatu II", tutup Kades Muda yang berpotensi menjadi pengusaha sukses.

Wartawan : Annisa Khaq SE