Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, menegaskan dirinya belum mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan. Ia beralasan, penyebaran covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) masih tinggi.
“Tatap muka belum saya izinkan, tergantung situasi, tapi baru dijawab, covid masih menghantui kita semua,” kata Edy, Kamis (3/6/2021).
Edy mengatakan, ia tidak mungkin mengorbankan anak-anak sekolah hanya untuk menuntut pembelajaran tatap muka
“Untuk ini, dengan segala keterbatasan dalam pembelajaran kepada anak-anak kita, untuk menghindari, menjaga kesehatan anak-anak kita,” sebutnya.
“Tanya sama Tuhan, turun tidak covid. Turun covid besok kita buka itu (sekolah),” sambungnya.
Selain itu, Edy juga enggan mengomentari pernyataan Mendikbud Nadiem Makarim soal pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang.
Menurutnya, pelaksanaan pembelajaran tatap muka tidak ditentukan oleh bulan.
“Yang menentukan bukan bulannya, yang menentukan covid-nya. Berkali-kali saya beri tahu, yang menentukan nanti kita kumpulkan tokoh, ahli yang berkompeten. Kalau kita tanya orang ekonomi, maunya sekolah, tapi orang kesehatan beda lagi jawabannya,” ujarnya.
Pernyataan Edy terkait pembelajaran tatap muka ini juga berbeda dengan keyakinan Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang optimistis pembelajaran tatap muka di Medan bisa lakukan pada Juli nanti.
“Optimistis Juli tatap muka, harus. Semua kabupaten/kota saya rasa, kita diharuskan mempersiapkan tatap muka. Kami optimistis bisa melakukan tatap muka,” ujar Bobby saat pelaksanaan vaksinasi massal, Kamis.
Saat ini, kata Bobby, jumlah guru yang divaksin di Kota Medan sampai saat ini sudah lebih dari 50 persen.
“Untuk guru, ada hampir 20 ribu, yang sudah divaksin 11 ribu. Hari ini ada 1000 guru yang kita vaksinasi,” ungkapnya.
.jpeg)
Posts
0 Comments