Breaking News

Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Tingginya Jumlah Konsumsi Daging Anjing di Solo Capai 13.700 ekor per bulan", Aktivis Kampanye Tolak Perdagangan.!!!

Responsive Ad Here

Swara Semesta (26/04)
Sejumlah aktivis pecinta anjing di Solo, Jawa Tengah, yang tergabung dalam koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) melakukan kampanye menolak perdagangan daging anjing


Aksi tersebut digelar Kamis (25/04) di depan Balai Kota Solo, sebagai bentuk keprihatinan "tingginya jumlah konsumsi daging anjing di Solo yang diklaim mencapai 13.700 ekor per bulan".

Menurut perwakilan Dog Meat Free Indonesia, Angelina Pane, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan pada Januari lalu, setidaknya ada 82 warung di Solo yang menjual daging anjing.

Mereka menjual secara terang-terangan daging anjing, tapi tentu saja tak terhitung berapa puluh warung lainnya di sekitar Solo yang tidak terang-terangan menjual daging anjing," kata Angelina, seperti dilaporkan wartawan Fajar Sodiq untuk BBC News Indonesia

Dia memperkirakan setiap bulannya ada sekitar 13.700 ekor anjing yang dijual dan dikonsumsi di Kota Solo, berdasarkan keberadaan 82 warung yang menyatakan menjual daging anjing.

Image copyright BBC NEWS INDONESIA/ FAJAR SODIQ Kampanye tolak perdagangan daging anjing
Image caption Diperkirakan Solo menjadi kota yang cukup tinggi untuk peredaran anjing yang dijual dan dikonsumsi dibandingkan kota lain di Pulau Jawa, kata aktivis.
Dari informasi yang dapatkan, anjing-anjing yang dijual dan dikonsumsi di Solo didatangkan dari Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Anjing yang masuk ke Solo itu berasal dari Garut, Tasikmalaya dan sekitarnya. Sedangkan dari Jawa Timur dari Surabaya," ungkap Angelina.

"Arus masuk anjing secara massal hampir 500 ekor anjing setiap hari," tambahnya.

Image copyright BBC NEWS INDONESIA/FAJAR SODIQ daging anjing
Image caption Salah satu menu daging anjing yang dijual di Solo, yang sering disebut sate jamu.
Banyaknya pasokan daging anjing ke Solo lebih disebabkan banyaknya permintaan dari konsumen, ujarnya.

Dia memperkirakan Solo menjadi kota yang cukup tinggi untuk peredaran anjing yang dijual dan dikonsumsi dibandingkan kota lain di Pulau Jawa.

"Ini sangat memprihatinkan, Solo yang katanya berseri malah seperti jadi Solo kota daging anjing, karena semakin tingginya permintaan dan promosi Solo mengenai itu (kuliner anjing)," ungkapnya.

Image caption Aktivis di Solo mengharapkan kampanye menolak perdagangan daging anjing ini didukung Pemkot Solo serta dapat berlaku di seluruh Indonesia.

Menurut Angelina, maraknya peredaran daging anjing di Solo dikhawatirkan rentan terhadap penyebaran penyakit rabies, karena anjing-anjing tersebut didatangkan dari luar Solo.

Karena itulah, dia meminta supaya perdagangan daging anjing di Solo dihentikan.

"Saat ini hanya delapan provinsi dari 34 provinsi yang bebas rabies. Jawa Tengah termasuk yang bebas rabies, tapi bukan tidak mungkin Solo dan Jawa Tengah akan kehilangan status bebas rabies karena perdagangan anjing tidak dihentikan," ujarnya.

Kampanye menolak perdagangan daging anjing ini didukung Pemkot Solo serta dapat berlaku di seluruh Indonesia.

"Kita bersama wujudkan Indonesia bebas daging anjing dan Indonesia sebenarnya sudah mencanangkan bebas rabies tahun 2020. Tetapi tidak akan mungkin terjadi jika perdagangan daging anjing tidak dihentikan dan dilarang sekarang juga," ucapnya.

0 Comments