Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Melawan Saat Diperkosa, Guru SD Dibunuh Mantan Murid, Begini Fakta dan Kronologi Kejadian

Responsive Ad Here



Media Swara Semesta (11/7/2020)
Banyuasin- AR pemuda 18 tahun asal desa Marga Rahayu, Kecamatan Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan membunuh tetangganya sendiri yang juga mantan gurunya, Efriza Yuniar (50).

Sehari-hari perempuan yang akrab dipanggil Yuyun itu mengajar di SD 11 Muara Telang. Selama tujuh tahun, Yuyun tinggal seorang diri di Banyuasin setelah berpisah dengan suaminya.

Saat ditemukan mayat Yuyun yang dibungkus kain tebal itu ditemukan di ember dalam keadaan telanjang dan tangan terikat tali pada Kamis (9/7/2020).

Penemuan mayat Yuyun berawal dari Juwita (51) tetangga Yuyun yang curiga rekan kerjanya tidak bisa dihubungi sejak Selasa (7/7/2020). Sementara nomor ponsel Yuyun juga tidak aktif.

Kamis sekitar pukul 10.00 WIB, Juwita meminta anaknya untuk datang ke rumah Yuyun.

Saat itu, sang anak mengaku jika rumah Yuyun dalam keadaan terkunci. Karena cemas, Juwita mencari keberadaan rekannya di sekolah dan diketahui jika Yuyun sudah tiga hari tidak masuk sekolah.

Juwita pun bersama rekannya sesama guru mendatangi rumah Yuyun dan menemukan kunci diselipkan di dekat meja depan. Mereka pun berinisiatif masuk dan memeriksa setiap ruangan.

Namun saat masuk ke dalam kamar mandi, Hakim salah satu rekan Yuyun terkejut melihat kaki korban di dalam ember besar.
Ia pun lari keluar ketakutan keluar rumah.

"Istri saya ketakutan juga, pak itu Bu Yuyun sudah tidak ada lagi. Saya langsung ke sana, ketika saya tanya dimana. Orang jawab itu dalam ember, saya tidak kuat langsung keluar, kondisinya sudah mulai bau," ujar Triana suami Juwita.

Warga kemudian menghubungi polisi dan melakukan evakuasi. Sekitar pukul 16.00 WIB, jenazah Yuyun dibawa ke RS Bhayangkara Palembang dan menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam untuk otopsi.

Pembunuhan Yuyun terjadi pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

Hari itu pelaku AR baru saja menonton film porno dan ia pergi ke rumah Yuyun untuk memperkosa mantan guru SD-nya yang berusia 50 tahun itu.

Kepada polisi, AR mengaku kerap mengintip Yuyun mandi sehingga dia berniat untuk memperkosanya setelah nonton film porno.

Namun saat akan diperkosa, Yuyun berontak dan berteriak meminta tolong. AR yang panik kemudian menyumpal mulut Yuyun dengan ikat rambut yang terbuat dari kain.

Ia lalu mengikat leher Yuyun dengan sabuk warna coklat dan charger ponsel serta mengikat tangan Yuyun dengan tali rafia.

Setelah memastikan Yuyun tewas, AR menyeret korban dengan seprei dan memasukkannya ke ember warna hijau berdiamater 60 cm. Setelah itu jasad Yuyun ditutup seprai dan diikat dengan tali rafia.

Tak hanya itu, kepada polisi AR mengaku memiliki dendam pada Yuyun karena sempat terpergok mencuri di rumah korban.

Saat itu, kotak infaq sekolah sempat hendak dibawa kabur oleh AR.

"Tersangka dinasehati oleh korban agar tidak melakukan perbuatan itu lagi. Di sana tersangka ini ternyata dendam. AR memang adalah mantan murid dari korban," kata Kapolsek Muara Telang Iptu Gunawan usai menghadiri pemakaman EY di TPU Kamboja Palembang, Jumat (10/7/2020).

Sementara itu Muhammad Gani (57) kakak kandung Yuyun mengatakan jika dua unit ponsel dan laptop milik kakanya hilang.

Kuat dugaan, barang tersebut dibawa kabur oleh AR.

"Laptop, printer, handphone hilang. Kemungkinan itu yang diambil pelaku," kata Gani di depan ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Kamis (9/7/2020).

Tak lama setelah melakukan pembunuhan, AR ditangkap polisi di rumahnya yang ada di Jalur V, Kecamatan Muaratelang, Kabupaten Banyuasin.

Saat itu AR hendak keluar rumah untuk melarikan diri. Dari tangan AR, polisi berhasil mengamankan ponsel milik EY.

"Pada saat dilakukan penangkapan dan penggeledahan didapati HP milik korban merek Vivo dan Nokia terdapat di dalam saku celananya. Ketika diperiksa, tersangka telah membunuh korban," ujar Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar, Kamis (9/7/2020).

AR saat ini menjalani pemeriksaan di Mapolres Banyuasin.


0 Comments