Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Zikir Bersama Tarekat Samaniah di Paya Lombang, Kecamatan Tebing Tinggi, Serdang Bedagai

Responsive Ad Here

Media Swara Semesta (31/1/2021)

Di samping Naqsyabandiah, Syattariyah, Qadiriyah, dan Syadziliyah, umat Islam juga mengenal adanya Tarekat Sammaniyah. Tarekat Sammaniyah merupakan salah satu cabang dari Tarekat Syadziliyah yang didirikan oleh Abu Hasan Ali asy-Syazili (wafat 1258) di Mesir. Pendiri Tarekat Sammaniyah adalah Muhammad bin Abdul Karim as-Samani al-Hasani al-Madani (1718-1775 M).


Amalan Tarekat Sammaniyah

Ciri-ciri Tarekat Sammaniyah adalah berzikir La Ilaha Illa Allah dengan suara yang keras oleh para pengikutnya. Dalam mewiridkan bacaan zikir, para murid Tarekat Sammaniyah biasa melakukannya secara bersama-sama pada malam Jumat di masjid-masjid atau mushala sampai tengah malam.

Selain itu, ibadah yang diamalkan oleh Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samani adalah shalat sunah Asyraq (setelah Subuh) dua rakaat, shalat sunah Dhuha sebanyak 12 rakaat, memperbanyak riyadhah (melatih diri lahir batin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT), dan menjauhkan diri dari kesenangan duniawi.

Berikut adalah beberapa ajarannya yang terkenal. Pertama, memperbanyak shalat dan zikir. Kedua, bersikap lemah lembut kepada fakir miskin. Ketiga, tidak mencintai dunia. Keempat, menukarkan akal basyariyah (kemanusiaan) dengan akal rabbaniyah (ketuhanan). Kelima, menauhidkan Allah SWT, baik dalam zat, sifat, maupun af'al-Nya.

Begitu juga tausiyah sang pembimbing menyampaikan tentang sifat Allah yang 20 wajib  diketahui oleh para pengikutnya yang pada akhirnya menuntun pengamalnya untuk menegakkan sholat, ungkap Pak Sadat, berbagai pengganti almarhum tuan guru Sekh Normal bin Zainal Abidin al-Bantani, usai melaksanakan zikir bersama Minggu, 31 Januari 2021 di Paya Lombang.

"Sifat Allah yang ada pada diri kita ada 7, ditambah dari kedua orang tua ada 6, sehingga 13 perkara rukun sholat yang wajib ditegakkan", ucap pak Sadat

Menurut Pak Sadat Agama itu artinya tidak morat-marit, dalam artian yang sebenarnya bahwa dengan menekuni beragama yakinlah kalau kita akan terhindar dari kehidupan yang morat-marit.

"Oleh sebab itu, kenalilah dirimu maka kita akan mengenal Allah SWT karena Allah berada dimana-mana dan maha esa", tutupnya dalam mengakhiri tausiyahnya.

Wartawan : Annisa Khaq SE

0 Comments