Like Dong
Berita Populer
Pengusiran Wartawan Dengan Parang Nyata Pelanggaran Hukum
Responsive Ad Here
Ft. Ilustrasi |
Palas .(7/02)
Pengusiran Wartawan saat menjalankan tugas dengan benda tajam berupa parang oleh oknum Kepala Desa Tanjung Purba Tua, Kecamatan Barumun Selatan Kab. Padang Lawas sangat disesalkan. Karena tindakan tersebut mencerminkan kearogansian dan upaya pembungkaman pers yang menjalankan tugas jurnalistik.
Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kab. Padang Lawas, Hasan Darwis Hasibuan, SA'ATKONPRENSI PERS di Sibuhuan, Kamis (7/02). Katanya Kepala Desa adalah orang yang di hormati masyarakat, karena dipilih oleh rakyat, namun sangat di sesalkan bila oknum kades berlagak preman dan melakukan intimidasi kepada wartawan yang melaksanakan tugas.
Bersama Wartawan Media online Suara semesta yang juga Kepala Biro Koran Berantas Korupsi Indonesia (BKI) Padang Lawas Mahyuddin yang menjadi korban pengusiran dengan ancaman parang, Ketua JPKP Padang Lawas menceritakan kronologis kejadian.
Kata Mahyuddin, akhir Desember 2018 lalu, dirinya menjumpai Kepala Desa Tanjung Purba Tua, Tongku Kahar Hasibuan, untuk mengantarkan surat konfirmasi terhadap hasil pekerjaan pembangunan desa yang bersumber dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa tahun 2017-2018 karena pihak Media Suara Semesta Online dan BKI memperoleh informasi dari warga akan adanya dugaan penyimpangan dalam penggunaan Dana Desa2017- 2018 di desa tersebut.
Hal itu dilakukan, ujar Mahyuddin, karena sebelum menerbitkan berita wartawan harus melakukan konfirmasi, investigasi dan cek dan reecek agar memperoleh data yang akurat serta adanya perimbangan dalam pemberitaan.
Namun, lanjut Mahyuddin, dengan berbagai alasan kepala desa yang dia jumpai tersebut mengelak untuk menerima surat konfirmasi itu. Menurut Mahyuddin saat itu, dia hanya memberikan dan si Kepala Desa hanya menerima surat tersebut dan jawaban suratnya bisa beberapa hari kemudian, dia kembali menyodorkan surat itu.
Namun, lanjut Mahyuddin, oknum Kapela desa tersebut mulai menunjukkan sikap arogansi dan kemudian mengambil parang ke rumahnya, kemudian mengusirnya dengan ancaman parang yang berada di tangan kanannya.
“Dia, mengusir saya dengan cara mendorong badan saya dengan tangan kiri sementara tangan kanan menghunus parang menghadap saya sambil berucap pergi kau,”ujar Mahyuddin menceritakan kronologis kejadian itu.
Karena ancaman tersebut, ungkap Mahyuddin, tugas jurnalistik yang sedang dia laksanakan menjadi tertunda serta upayanya untuk mengklarifikasi informasi yang dia peroleh menjadi terkendala.
Kata Mahyuddin bersama Hasan, mereka saat ini sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk menempuh jalur hukum dan mengumpulkan data data untuk melaporkan kemungkinan adanya dugaan penyelewengan penggunaan dana desa tahun 2017-2018 di desa tersebut.
Tags
Responsive Ad Here
0 Comments