Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Warga Tanoeh Anoe Mengamuk Layangkan Protes Pencairan PKH tidak sesuai

Responsive Ad Here

BIREUEN (7/02)
Proses pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH) di Gampong Tanoh Anoe Kecamatan Jangka dilaporkan berlangsung kacau.

Masyarakat menduga uang tersebut telah dipotong oleh petugas pendamping PKH. Karena uang yang dibagikan tidak sesuai dengan hasil print out buku bank berbeda dengan jumlah uang  yang diterima.

Puluhan masyarakat penerima PKH, Rabu (6/2/2019) sekitar pukul 14.00 Wib mengerumuni kantor Keuchik setempat, masyarakat mengaku kecewa lantaran uang PKH yang dibagikan petugas pendamping PKH tidak sesuai dengan jatah hasil print out buku bank.

“Uang yang diterima isteri saya hanya Rp.1.100.000 ketika saya print out  buku rekening jatah untuk keluarga kami keluar di buku bank Rp.1.800.000.,”kata Abu Thaleb sambil memperlihatkan buku Bank BRI.
Hal yang sama juga dikatakan Mulyadi, mewakili masyarakat penerima dana PKH, Mulyadi mempertayakan uang PKH yang didapatkan berbeda dengan print out buku bank.

“Jatah saya dikasih Rp.850.000 sementara saya print out rekening koran buku bank keluar sebanyak Rp.1.375.000,”kata Mulyadi sambil memperlihatkan hasil print out tersebut.

Sejumlah penerima PKH mengakui saat protes muncul petugas pendamping PKH, tiba-tiba uang yang tidak cukup tersebut

petugas PKH atas nama Suryana mencoba meminta maaf kepada penerima PKH melalui pengembalian sisa uang, Namun emosi warga semakin memuncak.

Akibat kejadian tersebut aparat TNI dari Koramil Jangka dan Polisi dari kepolisian sektor Jangka, mengamankan Suryana ke Kantor Mapolsek Jangka.

Suryana serta sejumlah masyarat penerima PKH dimintai keterangan oleh polisi, selanjutnya setelah koodinator PKH Bireuen datang, Suryana dan masyarakat diizinkan pulang ke rumah oleh polisi masing-masing sekitar pukul 20.50 Wib malam.

Ditemui di Mapolsek Jangka, pendamping PKH Suryana dikonfirmasi media ini membantah tidak membayar uang PKH sesuai dengan hasil jatah penerima.

Orang yang menerima uang sudah sesuai jumlah anaknya. Itu kesilapan di data saya.Kadang ada satu keluarga dua anak, kebetulan saya kasih untuk jatah satu orang, setelah saya cek didata ada dua orang anak. saya kasih lagi. Masyarakat pikir saya yang ambil uangnya, padalah tidak. Itu kesilapan didata,”kata Suryana saat dimintai hak jawab.

Diakui Suryana sebelum uang PKH tersebut dibagikan mereka sudah mengambil kebijakan. Sesuai kesempatan dengan masyarakat dan ketua PKH Gampong. Uang tersebut ditarik oleh Suryana.

“Saya akui kesilapan di adminitrasi. Saya tidak memotong uang, kalau dipotong sama ketua Gampong, itu urusan ketuaGampong,”demikian kata Suryana

0 Comments