Masyarakat Menyesalkan, Penyergapan Polisi Dolok Masihul Di Duga Lakukan Cara - Cara Preman
Responsive Ad Here
SWARA SEMESTA (24/04)
Sangat Disayangkan di duga beberapa Oknum Polisi Dolok Masihul dalam penyergapan mereka tangkap paksa para pemuda yang asik bermain kartu di warung terbuka di lingk.II Kelurahan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara untuk mengakui barang haram sejenis sabu menjadi miliknya
inisial AN Putra (32) yang tertangkap diantara beberapa rekan dari 3 orang temanya yang lepas membuat suatu pandangan bagi masyarakat dianggap tindakan polisi tersebut di duga tidak profesional dan bukan di situ saja informasi yang di kutip dari masyarakat yang telah menyaksikan penganiayaan dan pemaksaan terhadap AN harus mengakui barang haram oleh oknum polisi pada Rabu pagi 3.00 wib tersebut membuat kepercayaan masyarakat terhadap polisi tidak ada lagi
Jika saja cara - cara oknum para polisi seperti ini di duga sangat membahayakan bagi masyarakat bahkan Menjadi momok bagi mereka maka bisa - bisa saja masyarakat yang tidak bersalah yang ada di negeri ini menjadi tumbal polisi untuk mengejar target kepentingan pribadi mereka baik pangkat dan jabatan.
Berkalia - kali oknum polisi dari pandangan masyarakat sepert Bripka RJK Bangun yang terkenal sadis dalam penggerebekan bersama rekan - rekanya dalam bentuk penangkapan salah seorang warga berinisial A.Putra (32) di salah satu warung terbuka di lingk.II Kelurahan Pekan Dolok Masihul lebih kurang 4 orang warga sedang asik bermain kartu tiba -- tiba penyergapan polisi di lakukan 3 orang lain lepas tak tertangkap AN Putra yang tertangkap namun dasarnya 2 orang berinisial" J " sudah di pegang namun laporan dari masyarakat di duga di lepaskan lagi oleh polisi.
Saat awak media mengkonfirmasi masyarakat sekitar yang nama mereka sangat di rahasiakan akibat takut terbawa - bawa yang telah menyaksikan kejadian penganiayaan AN Putra mengatakan " kami melihat AN Putra di pukuli , di tunjang dan dipijak di banting oleh polisi seperti binatang kemudian AN Putra di suruh mengakui barang haram tersebut, padahal mereka awalnya hanya bermain kartu tidak tahu dari mana ada barang haram tersebut untuk di akui AN Putra
KETUA LSM Swara Semesta R.syahputra menyampaikan " jika hal ini kerap kali terjadi di lakukan oleh oknum polisi hendaknya cara pembuktian TKP jelas - jelas harus di saksikan oleh masyarakat sekitar bagaimana oknum polisi melakukan proses penangkapanya jadi semua "feerr" tidak ada rekayasa dan satu hal lagi biarkan masyarakat menjelaskan tentang kejadian tersebut tanpa ada begrond di belakang baju seragam dan intervensi terhadap rakyat agar hukum ini jelas dan lurus artinya keterbukaan hukum benar benar untuk keadilan.
Tambahnya " saya sudah konfirmasi ke beberapa warga dan mereka meminta kalau boleh oknum polisi juga harus di tes urin cuma kami sebagai warga tahu dan tidak berani bicara , begitulah permintaan warga terhadap kami para LSM " ucapnya
"Masyarakat meminta agar penegakan hukum yang berazaskan praduga tak bersalah. maunya yang menggerebek dan yang digrebek dilakukan tes urin, supaya perlakuan terhadap masyarakat dengan prinsif kehati-hatian", sambungnya.
Ketika oknum polisi AIPDA Anwar bersama Bripka RJK Bangun yang melakukan penangkapan tersebut di konfirmasi media di simp.Desa Dame mengatakan " memang kami salah dalam penangkapan ada salah satu rekan AN putra sudah kami pegang kemudian lepas dan mengenai surat perintah penangkapan memang seperti itu prosudur nya " ungkapnya.
Responsive Ad Here

0 Comments