Kolam Renang Tebing Tinggi Bernilai Belasan Milyar Rupiah Berubah fungsi Menjadi Sarang Nyamuk.
Responsive Ad Here
Swara Semesta (7/05)
Tebing Tinggi -
Kolam renang Tebing Tinggi Sumatera Utara yang dibangun dengan biaya belasan milyar rupiah dari dana APBD saat ini terbengkalai karena ditutup sejak bulan Desember 2018 yang lalu.
Kebijakan pemerintah kota menutup kolam renang tersebut menuai tanda tanya besar ditengah masyarakat, karena semua ucapan walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi, MM dihadapan awak media saat peresmian hanyalah pembohongan publik belaka karena pada kenyataannya bangunan tersebut ditutup dan tak terpelihara dengan baik.
![]() |
| Ft. Walikota saat Peresmian 8/10/2018 |
"Tujuan dibangunnya kolam renang di tebing tinggi sebagaimana ucapan walikota yang dikutip dari pertanyaan awak media saat peresmian adalah untuk kepentingan para siswa/siswi sebagai kewajiban dalam mata pelajaran seperti di perguruan tinggi ITB, apalagi negara kita adalah kepulauan", tegas walikota Umar, tapi kenapa hanya kepentingan peresmian dan selanjutnya di ditutup??
"Yang kedua semua atlet harus bisa berenang, karena induk dari olah raga adalah renang supaya dapat melatih pernafasan", tambahnya tapi kenapa semua itu dipungkiri??
Selanjutnya "kolam renang harus dijaga kebersihannya dan memelihara bangunan adalah kewajiban bersama, tidak membuat kotor disini", pungkasnya, namun bangunan tak terpelihara dengan baik di sana-sini lantai pecah dan semak ditumbuhi rerumputan.
Yang lebih ironisnya kolam renang yang dibangun dengan biaya yang cukup mahal hanya berfungsi kurang lebih satu bulan saja dan kini diduga menjadi sarang nyamuk yang dapat meningkatkan jangkitan penyakit DBD bagi warga sekitar.
Menurut keterangan masyarakat sekitar, "sayang kali uang negara yang disia-siakan itu, jika tak bermanfaat bagi masyarakat untuk apa harus dibangun", ucap mereka.
Ironisnya mereka mengatakan, "uang belasan miliar itu hanya pembuatan satu unit kolam doang beserta bangunan yang berdiri tersebut selebihnya yang lain hanya merenovasi yang sudah ada sejak tahun 1978", tambahnya.
Seandainya gendala penyebab tutupnya kolam tersebut karena persoalan pembuangan air, kenapa tidak dipikirkan ketika saat awal perencanaan pembangunan, semua ini perlu di audit pasti ada yang tak beres didalamnya, apalagi saat ini mesin air juga rusak dan sumber air yang devisit", tambah mereka.
"Jika kolam renang tersebut dimanfaatkan, maka kami sebagai warga sekitar dapat lebih meningkatkan taraf ekonomi keluarga dari putaran uang para pengunjung", harap mereka, lantas kapan hal itu dirasakan mereka??
Tags
Responsive Ad Here





0 Comments