Rekonstruksi Pembunuhan Ketua Waria Di Pelembang,Pelaku Meragakan 12 Adegan Berikut Penjelasannya
Responsive Ad Here
Palembang,SwaraSemesta(21/6) – Polsek Ilir Barat 1 Palembang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan pada Ita Sandi atau Ismail Effendi (54), Ketua Komunitas Waria Kota Palembang yang terjadi Minggu (17/2) lalu.
Rekonstruksi digelar pada Jumat (21/06) di lokasi kejadian di rumah susun Blok 12 lantai 1 Salon Ita, Jln Kapten Cek Syeh 24 Ilir Kebon Duku, Kota Palembang.
Informasi yang dihimpun, rekonstruksi dipimpin langsung Kapolsek Ilir Barat 1, Kompol Masnoni dengan menghadirkan tersangka Muhamad Jagad serta dua saksi kejadian yang merupakan tetangga korban.
Dalam rekonstruksi yang diperagakan langsung tersangka Muhamad Jagad terungkap bahwa kasus pembunuhan terjadi karena tersangka tersinggung sering dimarahi dan dihina oleh korban.
Terungkap juga, sebelum korban dihabisi menggunakan pisau dan batu bata, keduanya sempat cekcok di salon kontrakan Ita Sandi yang juga sebagai tempat tinggalnya tersebut.
Rekonstruksi yang dilakukan polisi, diawali kedatangan korban dan tersangka di lokasi kejadian menggunakan motor, selanjutnya cekcok mulut terjadi hingga terjadi pembunuhan.
Tidak hanya itu, tersangka mengambil barang dan uang milik korban dan melarikan diri dengan berjalan kaki meninggalkan korban. Dalam rekonstruksi, tersangka juga sempat pesan makanan di depan salon milik korban sebelum menghabisi nyawa temannya.
Selama rekonstruksi berlangsung, ratusan warga memadati lokasi untuk menyaksikan dan menonton. Kapolsek Ilir Barat 1 Kompol Masnoni usai rekonstruksi mengatakan tersangka memperagakan 12 adegan.
“Rekonstruksi memperagakan 12 adegan yang diperankan langsung tersangka. Dari rekon ini diketahui, sebelum korban dibunuh sempat terjadi cekcok mulut antara tersangka dengan korban,” kata Masnoni.
Masnoni mengatakan, antara korban dan tersangka merupakan teman dekat dan ia menduga keduanya memiliki hubungan spesial. Sementara itu, tersangka mengaku kesal dan marah, hingga tega menghabisi temannya karena kesal sering dihina dan dimarahi korban.
“Aku kesal sering dihina dan dimarahi dia. Aku gorok lehernya dua kali, perutnya sekali aku tusuk dan kepalanya kupukul pake batu bata dua kali,” kata tersangka kepada penyidik dalam rekonstruksi tersebut.
Meski demikian, tersangka juga mengaku sangat menyesal telah melakukan perbuatannya pada korban yang merupakan teman dekatnya. “Aku nyesel nian!,” kata tersangka dengan bahasa daerah yang kental.
Sumber:SidakNews.com
Tags
Responsive Ad Here

0 Comments