Breaking News

Ngiklan Murah Disini Yuk!!

6 bulan Tanpa Kepala Desa, Sekdes Desa Kalembak Merasa Besar Kepala.

Responsive Ad Here



Media Swara Semesta (7/09)
Serdang Bedagai
Kantor desa merupakan bagian dari salah satu fasilitas pelayanan publik yang seharusnya melayani masyarakat yang berkepentingan.

Namun sangat di sayangkan kantor desa Kalembak kecamatan Dolok merawan kabupaten Serdang Bedagai kurang lebih 6 bulan tanpa kepala desa, sehingga hal-hal yang bersifat prinsip didesa itu, tak dapat dilayani sesuai dengan PP Nomor 72 tahun 2005.

Ironisnya Sekdes bernama Puput yang diduga sebagai pelaksana tugas kepala desa merasa besar kepala dan tidak menghargai awak media yang bertamu dikantornya, ketika di konfirmasi tentang keberadaan orang nomor satu di desa tersebut, Jumat 6 September 2019 sekutar jam 15.00 wib di kantornya.

Sekdes Puput memaparkan  tentang kekosongan kepala desa  di desa Kalembak yang sudah mencapai 6 bulan "benar kantor desa kalembak ini tidak ada kepala desa nya di karenakan mengabaikan pekerjaan dan hal itu bukan rahasia umum lagi".

"Persoalan ini sudah banyak diketahui umum, bahkan semua LSM hampir merata sudah mengetahui ini", tegas Puput.

Ketika ditanyakan nama kepala desa kalembak dan dimana keberadaannya sekarang, Puput selaku sekretaris desa (sekdes) tidak menjawab melainkan dengan gaya arogan hanya menunjuk ke arah struktur organisasi desa dan seperti merahasiakan sesuatu dengan mimik kesal terhadap awak media yang datang.

Dari penyambutan Puput selaku sekretaris desa yang tidak santun itu, mengharuskan para awak media segera meninggalkan kantor desa tersebut, dengan harapan agar seluruh perangkat desa yang ada di kabupaten Serdang Bedagai selalu bisa melayani dan memberikan sambutan yang baik terhadap tamu karena mereka digaji oleh negara untuk santun melayani masyarakat atau tamu.

Harapan para jurnalis kiranya hal ini mendapat perhatian serius untuk merubah pola pikir perangkat desa seperti Puput dan perlu mendapat teguran dari Camat Dolok Merawan agar kedepannya tidak terulang lagi.

Laporan jurnalis Media Swara Semesta
Ahmad Daim
Novi Andria lesmana

0 Comments