Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Tanggapi Konflik India, Ma'ruf Ingin Temui Tokoh Agama Dunia,ini Kata Beliau..

Responsive Ad Here

Media Swara Srlemesta(2/3)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin ingin bertemu dengan tokoh-tokoh agama dari berbagai negara. Dia bicara demikian menanggapi konflik antara penganut agama Hindu dengan Islam di India.

"Kita (Indonesia) ingin membangun kerukunan antarumat beragama di seluruh dunia, karena itu kita bercita-cita ingin membangun pertemuan tokoh-tokoh agama dunia. Islam, Katolik, Protestan, kemudian Hindu," ujarnya di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (29/2).

Ma'ruf tak merinci bagaimana langkah yang akan ditempuh untuk mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh agama dari berbagai agama. Rencana waktu pertemuan pun tidak dia beberkan.

Ma'ruf hanya mengatakan bahwa konflik antarumat beragama tidak perlu terjadi. Misalnya seperti yang terjadi di India. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Jadi jangan lagi di Islam radikalisme, intoleran, tapi juga jangan ada lagi Islamfobia seperti yang di barat," ujarnya.

Bentrokan antara pemeluk agama Hindu dan Islam di India mengakibatkan 38 orang tewas dan lebih dari 200 orang meninggal dunia. Bentrokan terjadi sejak 25 Februari, lantaran dua kelompok bertentangan pandangan ihwal Rancangan Undang-Undang Kewarganegaraan.

Kini, kondisi sudah kembali kondusif. Pemerintah setempat mengklaim keadaan di New Delhi, India sudah aman kembali.

"Semuanya dalam keadaan damai. Dan sebagaimana diketahui, situasi di India di bawah kendali. Dan tentunya kami menyarankan kepada sahabat-sahabat kami untuk tidak percaya pada berita palsu," kata Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat di Jakarta Jumat (28/2).


Menteri Agama Fachrul Razi juga meminta masyarakat Indonesia untuk menahan diri dan tidak emosional menanggapi konflik di India. Dia berharap masyarakat tidak terpancing.

Fachrul yakin kekerasan yang dilakukan sekelompok penganut Hindu tidak menggambarkan ajaran agamanya. Dia menduga ada pemahaman ekstrem, sehingga mendorong mereka melakukan kekerasan.

Namun, Front Pembela Islam (FPI) berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar India, Jakarta pada 6 Maret mendatang.

"Mendesak pemerintah India untuk segera menangkap para pelaku persekusi termasuk di dalamnya pimpinan kelompok radikalis ekstremis yang mensponsori berbagai tindak kekerasan," mengutip siaran pers FPI dan Persaudaraan Alumni 212.***(Cnc/an)

0 Comments