Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Dua Pencari Pakan Ternak di Jombang Tewas Tersambar Petir

Responsive Ad Here

Media Swara Semesta (6/4)
Jombang - Hujan deras disertai petir menelan korban jiwa di Kabupaten Jombang. Dua warga Kota Santri tewas tersambar petir saat mencari pakan ternak di sawah.

Korban pertama sambaran petir pertama yaitu Anang Djuwaheni (35), warga Jalan Bali, Kelurahan Jombatan, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Korban tersambar petir saat mencari rumput di tanah kavling Kelurahan Jombatan sore tadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat kejadian, lokasi sedang diguyur hujan deras disertai petir.

"Saksi Sujarwan (48) mendengar bunyi petir tepat di samping rumahnya seperti menyambar sesuatu. Kemudian saksi melihat korban sudah tergeletak di kavling kosong dekat pohon jati dalam keadaan meninggal. Pohon jati di samping korban terbelah kena petir," kata Kapolsek Jombang AKP Wilono,Minggu (5/4).

Melihat kejadian ini, lanjut Wilono, Sujarwan melapor ke Polsek Jombang. Polisi melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi. Sedangkan petugas medis memeriksa tubuh korban yang sudah tak bernyawa.

"Jenazah kami serahkan ke keluarganya karena pihak keluarga menyadari ini sebagai musibah," ujarnya.

Sementara korban kedua Tarmijan (51), warga Dusun Sedah, Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Jombang. Korban tewas tersambar petir saat melintas di Jalan Dusun Kedungbader, Desa Japanan sore tadi sekitar pukul 13.30 WIB.

"Korban dalam perjalanan pulang habis mencari jerami padi. Saat mengendarai sepeda motor, korban kena sambar petir dan langsung meninggal," terang Kapolsek Mojowarno AKP Yogas.

Melihat korban tersambar petir, warga sekitar langsung melapor ke Polsek Mojowarno. Polisi pun datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan para saksi.

"Hasil pemeriksaan petugas medis Puskesmas Japanan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban meninggal karena petir," jelas Yogas.

Saat ini jenazah Tarmijan telah diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan. "Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah," tandas Yogas.***(dn/an)

0 Comments