Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Sok Jagoan Ancam Wartawan, Tampang Preman Ini Tertunduk Lesu saat Dijebloskan ke Tahanan

Responsive Ad Here





Media Swara Semesta (1/3/2023)

Jay Sangker alias Rakesh (30), hanya tertunduk lesu saat dijebloskan ke ruang tahanan Polrestabes Medan. Warga Desa Payageli, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumatera Utara itu tak menjawab satu pun pertanyaan dari media.


Padahal sebelumnya, preman yang mengaku sebagai anggota organisasi kepemudaan itu bersikap arogan. Ia menghardik, menendang, merusak alat kerja bahkan mengancam akan membunuh salah seorang jurnalis. 


Aksi sang preman terjadi saat sejumlah jurnalis tengah meliput pra rekonstruksi perkara penganiayaan warga yang melibatkan dua anggota DPRD Medan di Jalan Abdullah Lubis, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan pada Senin, 27 Februari 2023 lalu.


Rakesh keluar dari ruang penyidik Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan sekitar pukul 20.30 WIB. Rakesh yang saat itu sudah menggunakan baju tahanan langsung diserbu wartawan yang ingin memintai keterangannya usai ditetapkan sebagai tersangka dan resmi di tahan. 


Apalagi berhembus kabar, Rakesh menerima uang puluhan juta rupiah untuk aksinya itu. Rakesh sempat melihat ke arah salah seorang wartawan yang menanyainya. 


Ia kemudian membuang pandangan sambil terus berlalu hingga ke ruang tahanan. Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir mengatakan, jika Rakesh disangkakan dengan dua pasal berlapis. Yakni Pasal 335 KUHPidana tentang perbuatan memaksa orang lain dengan kekerasan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu serta Pasal 18 Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang pers. 


"Yang bersangkutan terancam hukuman 2 tahun penjara," sambung Fathir. Fathir mengaku, dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, diketahui bahwa aksi penghalang hingga penganiayaan terhadap jurnalis itu berlatarbelakang ketersinggungan korban terhadap para jurnalis yang melakukan peliputan. 


"Jadi menurut pengakuan tersangka, dia berada di sana karena mendampingi adiknya yang tengah menjadi saksi dalam perkara anggota DPRD Medan itu. Saat itu mereka merasa tersinggung karena menurutnya para jurnalis mengambil gambar adiknya sembarangan dan ada perkataan sensitif yang membuat akhirnya emosi tersangka memuncak," jelas Fathir.(red)

0 Comments