Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Aset Banyak yang Raib, Dinas Pendidikan Simalungun Berpotensi Rugikan Negara Rp 6,2 Miliar

Responsive Ad Here


SIANTAR- Dinas Pendidikan Simalungun berpotensi rugikan negara hingga Rp 6,2 miliar.


Sebab, banyak aset yang raib tanpa kejelasan.


Menurut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI No 58.B/LHP/XVIII.MDN/05/2022) pada tanggal 19 Mei 2022, bahwa terdapat 1.840 peralatan atau mesin yang ada di Dinas Pendidikan Simalungun hilang. 


Barang-barang tersebut antara lain, puluhan alat peraga sekolah, mikroskop, alat musik, meja, kursi, lemari peralatan jaringan, TV, hingga Komputer PC.


Beberapa barang-barang tersebut, di antaranya sudah dibeli pada tahun 2006.


Selain itu, BPK RI juga menyebut bahwa gedung bangunan belum dapat dirinci pada Dinas Pendidikan Simalungun hingga 31 Desember 2021 sebesar Rp 90,6 miliar. 


Responden BPK, Ratama Saragih mengatakan, Pemkab Simalungun sebenarnya terindikasi temuan berlapis lantaran tidak menindaklanjuti temuan-temhan sebelumnya. 


"Temuan serupa juga disebutkan dalam LHP BPK Nomor 47.B/LHP/XVIII.MDN/05/2021 tanggal 10 Mei 2021. Ini seperti pembiaran namanya. Padahal akumulasi asetnya selalu tercatat," kata Ratama, Minggu (21/5/2023). 


Ratama mengatakan, Pemkab Simalungun sebaiknya lebih 'aware' dengan keberadaan asetnya.


Sebab, kata dia, di Dinas Pendidikan Simalungun saja, jumlah sekolah SD dan SMP Negeri mencapai 800-900-an.


Sekolah-sekolah tersebut tersebar dari Simalungun atas/dataran tinggi sampai Simalungun bawah/dataran rendah. 


Selain di Dinas Pendidikan Simalungun, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain di lingkungan Pemkab Simalungun, juga tak tertib mengelola aset. 


Alhasil ke depan, saldo aset tetap milik Pemkab Simalungun berpotensi menyusut dari yang seharusnya. 


Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, Sudiahman Saragih justru mengaku tidak tahu aset mana yang dimaksud BPK tidak diketahui fisik dan keberadaanya.


Ia menyampaikan dirinya harus menunggu LHP BPK terbaru untuk ditelaah. 


"Kalau masalah aset, sudah kami tindaklanjuti. Cuma yang dimaksud, aku belum paham. LHP 2022 belum ada terbit. Baiknya kita menunggu LHP," 

0 Comments