Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Anggota MPR,DPR RI Achmad, Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan ke Mahasiswa

Responsive Ad Here
Teks foto:
Anggota MPR/ DPR RI Drs.H.Achmad M.Si, sosialisasikan empat Pilar Kebangsaan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika kepada generasi muda di Kabupaten Rohul.



Rokan Hulu. Media SwaraSemesta.com(25/11) - Anggota MPR/ DPR RI Komisi VIII, Drs H Achmad M.Si, sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika kepada generasi muda di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Sabtu 23/11/2019).

Sosialisasi empat Pilar Kebangsaan MPR RI menghadirkan moderator Dosen Universitas Pasir Pengaraian Lufita Nur Alfiah M.Si‎, yang digelar di Hall Masjid Agung Islamic Center Pasir Pangaraian, dihadiri ratusan mahasiswa Rohul‎.

Achmad yang juga mantan Bupati Rohul dua periode, hadir mewakili MPR RI. adakaan sosialisasi , ada empat pilar yang perlu dipahami masyarakat Rohul, terutama para generasi muda,‎ sehingga NKRI semakin kuat dan kokoh.

Keempat pilar MPR RI itu kata Achmad, merupakan amanah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 yang mengamanatkan kepada anggota MPR untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Menurutnya, empat pilar yang perlu dipahami warga negara Indonesia dalam menangkal pengaruh globalisasi kehidupan yang semakin meluas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam, serta makin kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional.

Achmad juga menilai, bahwa dari Sosialisasi Empat Pilar yang diakhiri diskusi‎ tersebut, mahasiswa‎ memahami betul betapa pentingnya empat pilar, dan untuk disosialisasikan ke seluruh komponen masyarakat.

"Sehingga dengan sosialisasi empat pilar ini kita harapkan di dalam pengamalan sehari-hari akan dapat terlaksana. Empat pilar inilah yang dapat menjamin keutuhan bangsa dan negara kita ke depan," kata Achmad usai acara sosialisasi. 


Ungkap Achmad, empat pilar lebih pada nilai-nilai yang ada di kehidupan masyarakat, dan sebagai jati diri Bangsa Indonesia, sehingga harus terus disemangatkan kembali agar generasi muda menjadi warga negara yang militan atau tangguh, warga yang baik, punya toleransi, dan punya rasa tanggung jawab.

"Baik sebagai generasi milenial ke depan, maupun sebagai warga negara milenial kebangsaan," ujar Achmad, dan mengajak generasi muda tetap cinta terhadap produk dan budaya Indonesia‎, dan tidak mudah terpengaruh budaya asing.

Membahas paham radikal‎isme, Achmad mengaku paham ini belum dikenal di lingkungan masyarakat karena masyarakat telah menerapkan nilai-nilai toleransi, nilai hak azasi manusia, dan nilai memperhatikan lingkungan, serta tidak ego, seperti kata pepatah "Anak Dipangku, Kemenakan Dibimbing, Orang Negeri Dipertenggangkan,"

"Nah, inilah‎ yang harus kita munculkan kembali (empat pilar MPR) dan harus kita sosialisasikan kembali. Pada hakekatnya setiap Warga Negara Indonesia ini dan setiap suku bangsa ini, masyarakat kita sudah cukup toleransi dan tidak ego, juga termasuk semangat demokrasinya," ungkap Achmad.

Sebutnya, bahwa semangat demokrasi yang sudah diterapkan oleh masyarakat Indonesia bukan diimpor dari barat, seperti pepatah "Raja Alim Raja Disembah, Raja Zalim Raja Disanggah".

"Maknanya, bila pemimpin itu baik, kalau pemimpin itu adil, kalau pemimpin itu memajukan masyarakatnya, pastilah masyarakat mendukung dia, pastilah masyarakat mau kepada dia," ujarnya.

‎"Jadi tidak ada nilai-nilai yang kita impor, inilah perlunya generasi muda kita ini memahami empat pilar, sehingga dengan pemahaman itu mereka semakin cinta Indonesia, jati diri kita," tambahnya.

Kemudian ditanya terkait dihapusnya Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah, diakui Achmad, saat ini sedang proses di DPR RI. Menurutnya, Pendidikan Pancasila sangat perlu diterapkan kembali, karena sebagai jati diri bangsa, sebagai filosofi, identitas, dan nilai-nilai Bangsa Indonesia.

"‎Ini sebuah keharusan, baik di lingkungan keluarga, di pendidikan formal, dan di lingkungan masyarakat, ini harus seiring sejalan," tegas Achmad, dan mengharapkan masyarakat Rohul ikut memahami empat pilar kebangsaan.

Dikegiatan itu, juga dihadiri sejumlah dosen Institut Sain Quran (ISQ) Rohul seperti Sam Zaimar, Wakil Rektor ISQ, serta ratusan mahasiswa. 

Dipandu moderator Lufita Nur Alfiah, sosialisasi menjadi menarik dangan adanya sesi tanya jawab yang dilakukan Achmad dengan mahasiswa yang hadir di sosialisasi tersebut. Tanya jawab terkait membahas empat Pilar Kebangsaan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika."***(Mad).

0 Comments