Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Dugaan Manipulasi dan Perlakuan yang tak Pantas Terhadap Wartawan Oleh Kepala Desa Kedai Damar Kecamatan Tebing Tinggi.

Responsive Ad Here

Media Swara Semesta  (8/11)
Miris rasanya ketika 2 orang wartawan pria dan wanita yang mengaku sebagai Kabiro dari media cetak "Sentral & Berita Nasional" datang ke desa Kedai Damar dengan niat silaturrahmi disambut dengan dengan kurang bersahabat, ungkapannya kepada wartawan Media Swara Semesta yang ingin menjumpai kepala desa Sahdan Silalahi di kantornya Kamis, 7 Oktober 2019.

"Kami kecewa dan merasa dilecehkan ketika datang dari jauh menemui kepala desa Kedai Damar hanya disambut dengan gaya pelecehan", geram kedua wartawan dari Media cetak tersebut.

Dengan adanya ungkapan kedua wartawan Media Sentral dan Berita Nasional tersebut, awak media Swara Semesta mengurungkan niatnya untuk menemui pejabat publik desa Kedai Damar yang terlalu merendahkan martabat wartawan, dan hal seperti ini tidak boleh dibiarkan karena wartawan adalah bagian dari pilar demokrasi Indonesia.


Sebagai Humas LSM SWARA SEMESTA KEADILAN Dirsyam Mahmuda mengutuk keras perlakuan kepala desa kedai damar  yang telah mengecilkan pilar keempat demokrasi di Indonesia dan meminta kepada semua kalangan jurnalis agar mengecam kelakuan . Sahdan Silalahi selaku kepala desa kedai damar", tegasnya.

Dengan mengurungkan niat untuk bertemu kepala desa selanjutnya awak media Swara Semesta secara bersama-sama dengan wartawan Media Sentral dan Berita Nasional meninjau hasil kerja TPK di dusun III dan VI desa itu dengan volume 560m x 3,5 m, pagu anggaran Rp.155.700.000, di dusun III dan VI,  dan disana ditemukan adanya kejanggalan dan diduga terjadi memanipulasi ukuran lebar jalan yang seharusnya 3,5m namun.pada kenyataan antara 3 sampai 3,10m. sehingga disinyalir melakukan tindakan untuk mengambil keuntungan hingga puluhan juta rupiah".


"Ketika kepala desa di hubungi via seluler untuk konfirmasi hasil temuan tersebut tiadak diangkat dan di SMS tidak dibalas, hingga satu jam kemudian baru dibalas untuk datang kekantor oleh sekdes melalui pesan WA, mengingat perlakuan kepala desa seperti yang dilakukannya terhadap 2 wartawan dari media Sentral dan Berita Nasional yang merendahkan tersebut maka menjadi pertimbangan solidaritas sesama wartawan untuk memutuskan hubungan bermitra dengan kepala desa kedai damar", pungkas Dirsyam.

Atas kejadian ini diharapkan kepada PWI dan seluruh organisasi wartawan lainnya untuk menindaklanjuti informasi ini serta mengecam perlakuan yang tidak pantas ini, demi harga diri jurnalis di Indonesia dan khususnya wilayah Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi.



 (Wartawan/Penulis : A'An Semesta)

0 Comments