Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Proyek Siluman Mengerjakan Jalur Rel Kereta Api di Desa Naga Kesiangan Meresahkan Masyarakat, Bagaimana ketegasan Kades Sugianto??

Responsive Ad Here

Media Swara Semesta (31/1)
Serdang Bedagai
Kehadiran proyek siluman perbaikan jalur rel kereta api di dusun I desa Nanga Kesiangan membawa dampak meresahkan warga masyarakat.

Selain dampak yang meresahkan masyarakat dimana kendaraan yang over kapasitas sesukanya melintasi jalan kelas III maksimal 8 Ton di dusun I desa Naga Kesiangan dan sesukanya parkir di badan jalan, bahkan mereka juga tidak menghargai kaum muslim dalam menunaikan ibadah sholat Jumat artinya tetap bekerja walaupun ada kegiatan sholat Jumat di masjid.(Jum'at, 31 Januari 2020)


Ketika masyarakat ditanya tentang proyek tersebut mereka menjawab "gak tau mungkin proyek siluman, karena sampai saat ini ketika dikonfirmasi, belum ada plang proyek kegiatan tersebut", ucap mereka.

Menyikapi adanya proyek siluman dalam perbaikan jalur kereta api di dusun I desa naga kesiangan yang armadanya melebihi kapasitas jalan atau diatasnya 20 ton, Sugianto sebagai kepala desa seolah-olah tidak mengambil sikap apapun dan tak mengerti untuk menjaga aset desanya yang sudah baik, bahkan seolah-olah tak paham apa yang akan dilakukannya.

Menurut keterangan Dirsyam Mahmuda selaku Humas LSM Swara Semesta Keadilan mengatakan "seharusnya kepala desa Sugianto meminta kepada PT. Mitra Persada sebagai pelaksana pekerjaan di PT.KAI untuk mengecilkan armada kendaraannya demi menjaga asset jalan di wilayah desa naga kesiangan.

"Kepala desa seharusnya meminta kepada PT.Mitra Persada untuk menertibkan kendaraan yang parkir di badan jalan, supaya tidak menimbulkan adanya gangguan lalu lintas di jalan tersebut, akan tetapi ybs. tidak paham akan fungsi dan tugasnya", tegas Dirsyam


"Kepala desa Sugianto seharusnya meminta kepada pihak PT.Mitra Persada agar batu yang berserakan segera dibersihkan dari jalanan untuk menghindari adanya korban kecelakaan".

"Selanjutnya kepala desa Sugianto seharusnya menegaskan kepada PT.Mitra Persada supaya membuat tanda rambu-rambu yang menunjukkan adanya proyek"

"Namun semua itu tidak terucap dari mulut sang kepala desa, sehingga ada rasa kecewa melihat hasil pertemuan yang dilakukan dengan pihak pelaksana pekerjaan (PT.Mitra Persada)", pungkas Dirsyam.

Kepada Pihak yang terkait dalam hal ini khususnya PT.KAI agar memenuhi segala peraturan yang berlaku untuk dapat diterima masyarakat demi keadaan masyarakat agar terkendali dan  kondusif.


(Penulis/wartawan : A'An Semesta)

0 Comments