Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Kebijakan Kepala Desa Dolok Merawan untuk Membebani masyarakat Rp.10.000, per penerima bantuan Dipertanyakan.!!!

Responsive Ad Here

Media Swara Semesta (20/5)
Serdang Bedagai
Warga masyarakat Dusun 6 Sampanan dan Dusun 6 Bajering Desa Dolok Merawan kecamatan Dolok Merawan kabupaten Serdang Bedagai merasa kecewa dan prihatin atas pembagian sembako bantuan pemerintah provinsi yang dikenakan biaya transportasi Rp. 10.000,-/penerima

"Kami sebagai masyarakat penerima bantuan yang ada di dusun ini, merasakan adanya kebijakan pemerintah desa disaat kesulitan masa pandemi copid-19, kenapa masih saja ada pihak-pihak yang memanfaatkan momentum dibalik kesusahan masyarakat", ungkap mereka dengan rasa kecewa.

Kami bermohon kepada pemerintah provinsi agar transparan, jangan sampai paket sembako isinya tidak sesuai dengan anggaran yang diberikan dan adanya dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 10.000,-. disinilah perlunya pengawasan agar paket bantuan ini sampai kepada warga yang memang berhak menerimanya”, harap mereka.


"Kami ini warga miskin bahkan rentan miskin akibat terdampak wabah Covid 19. Namun kenapa harus dibebankan kepada kami biaya transportasi sembako tersebut, sementara sepengetahuan kami nilainya sudah mencakup ongkos pengiriman dan ongkos pengemasan pada paket sembako itu,” keluh mereka.

Disela-sela keluhan mereka, Media Swara Semesta mencoba menghubungi kepala desa Dolok Merawan Rabu, 20 Mei 2020 jam 12.14 wib, melalui selulernya namun sedang tidak menerima panggilan dan pesan melalui WhatsApp juga tidak dibaca dan tidak dibalas sampai berita ini dipublikasikan.

Dirsyam Mahmuda selaku Humas LSM Swara Semesta Keadilan yang bersikap oposisi terhadap ketidak benaran dan ketidak adilan juga turut prihatin terhadap kondisi pemerintah desa seperti ini yang membuat kebijakan yang pada akhirnya membebani masyarakat miskin.

"Untuk membuat kebijakan seharusnya Pujiono sebagai kepala desa harus berpikir pro terhadap kaum dhuafa yang harusnya dibantu, apalagi saat ini masih berada di bulan suci ramadhan jangan sampai mereka tidak makan dan jika itu terjadi maka alamat murka Allah akan tiba seiring jalannya waktu", tegas Dirsyam.

"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatan ini, kami akan coba sampaikan persoalan ini ke instansi terkait agar tidak terulang lagi kedepannya".tutup Dirsyam


Wartawan : A'An Semesta

0 Comments