Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Kepala Desa Penonggol Kecamatan Tebing Tinggi Diduga Tidak Disiplin dan Tak Aktif Dikantor.

Responsive Ad Here

Media Swara Semesta (3/7)
Diduga kepala desa Penonggol kecamatan  Tebing Tinggi kabupaten Serdang Bedagai tidak disiplin dan belum memahami tugas dan fungsi insan Pers.

Hal itu terbukti beberapa kali awak media Swara Semesta datang ke kantor disaat jam kerja tidak pernah bertemu dengan kades Syamsuri, bahkan ditelpon tidak diangkat dan di hubungi via WhatsApp tidak dibalas, ungkap Dirsyam Mahmuda selaku Humas LSM Swara Semesta Keadilan.

"Kepala Desa merupakan Kepala Pemerintahan yang memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan sebagai perpanjangan tangan negara yang dekat dengan masyarakat dari berbagai elemen, namun sangat di sesalkan jika perlakuannya yang disinyalir berusaha menghindari wartawan", ucapnya

Menurut Dirsyam, hubungan yang tidak sinergi dengan insan pers selaku pilar demokrasi yang turut mengawasi, mengkritisi, mengoreksi, serta memberi saran kepada unsur pemerintahan desa sebagai badan publik merupakan bagian dari menghambat tugas-tugas wartawan dalam menyajikan informasi ke masyarakat luas, dan itu sudah menjadi ranah pidana sesuai Undang-undang Pers.

"Dari sisi profesi antara pers dan kepala desa seharusnya  memiliki hubungan yang sinergi karena wartawan merupakan bagian dari pilar demokrasi dan kontrol publik yang bisa menjadi salah satu pengawasan dan pendukungan pembangunan", tegasnya.

Disisi lain ketika kades Syamsuri dipertemukan oleh sdr Johan Wahyudi Sinaga dengan wartawan Media Swara Semesta  di Simpang Derek Jum'at 3 Juli 2020 mengatakan "mau apa jumpa dengan ku, memang benar perangkat desa yang dikantor sudah kupesankan ke mereka kalau ada yang tanya keberadaan ku katakan saja tidak tau dan tidak ada", ucap Syamsuri.

Bahkan secara sombong Syamsuri mengatakan, "memang sengaja  kupesankan kepada semua perangkat yang ada di kantor kalau ada wartawan maupun LSM yang mendesak-desak memaksa ingin ketemu dan ingin tau keberadaan kepala desa, berikan saja uang dalam amplop Rp.20 ribu atau 30 ribu sekedar uang minyaknya.

Syamsuri memberi ketegasan kepada wartawan Media Swara Semesta "kalau mau jumpa dengan ku harus melalui sdr. Johan Wahyudi Sinaga dan kalau mau uang minyak minta saja ke beliau" sementara Johan Wahyudi bukan siapa-siapa di desa Penonggol

Memang sungguh tak pantas seorang pejabat publik pemerintahan desa berprilaku seperti ini terhadap wartawan, yang diduga telah melecehkan hak asasi yang melekat dalam diri pribadi seseorang insan pers yang merupakan bagian dari pilar pengawasan dan hal ini perlu diteruskan ke instansi terkait agar menjadi efek jera, dan kedepannya agar lebih memahami bahwa kepala desa harus disiplin dan aktif di kantor sebagai pejabat publik yang melayani masyarakat jika tidak ada tugas luar.

Wartawan : A'An Semesta

0 Comments