Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Pemda Ketahuan Punya Rp 170 Triliun di Bank, Presiden Jokowi Minta Dikeluarkan

Responsive Ad Here


Media Swara Semesta (18/7/2020)
Presiden Jokowi mendapati Pemerintah Daerah atau Pemda memiliki dana yang tertahan di bank hingga Rp 170 triliun. Padahal belanja Pemerintah sangat diperlukan untuk menahan anjloknya pertumbuhan ekonomi, akibat pandemi virus corona.

Karenanya Presiden meminta Pemda meningkatkan belanja Pemerintah di tiap provinsi agar ekonomi dapat kembali pulih. Menurutnya, momentum untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi ada di bulan Juli, Agustus, dan September atau kuartal ketiga 2020.

“Kalau kita enggak bisa mengungkit di kuartal ketiga, jangan berharap kuartal keempat akan bisa, sudah. Harapan kita hanya ada di kuartal ketiga, Juli, Agustus, dan September,” kata Presiden dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (18/7/2020).

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan arahan kepada para Gubernur se-Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat. Acara tersebut berlangsung Rabu (15/7/2020).

Dalam kesempatan itu Presiden meminta pada para Gubernur mengatur apa yang disebutnya rem dan gas, dalam belanja Pemerintah Daerah. Hal tersebut harus diatur dan jangan sampai tidak terkendali. Hal itu, menurut Jokowi, akan menaikkan konsumsi domestik atau rumah tangga yang di kuartal kedua ini turun. Ia juga mengingatkan, uang Pemda yang ada di bank itu masih Rp 170 triliun.

“Saya sekarang cek harian. Kementerian saya cek harian, berapa realisasi, ketahuan semuanya. Kemarin saya ulang lagi, ini enggak ada peningkatan, saya baca semuanya sekarang. Kementerian ini berapa persen, belanja modalnya baru berapa persen, semuanya kelihatan sekarang. Harian pun sekarang ini saya pegang, provinsi, kabupaten, dan kota,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa saat ini investasi tidak dapat diharapkan karena ini munculnya harus dari belanja pemerintah.

“Kredit perbankan yang dulu bisa tumbuh 12 persen, 13 persen, 8 persen, jangan berharap lagi dari sana. Sekali lagi, belanja pemerintah. Oleh sebab itu, saya berharap, belanja-belanja yang ada ini, harus dipercepat,” kata Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi bahkan menyebutkan persentase realisasi belanja Pemda berdasarkan APBD masing-masing Provinsi. DKI Jakarta ada di urutan paling atas yang realisasi belanja APBD-nya paling tinggi, sementara Sumatera Selatan sebagai yang realisasi belanja APBD-nya paling rendah.

Berikut data yang dipaparkan Presiden Jokowi:

DKI (Jakarta), 45 persen

Nusa Tenggara Barat, 44 persen

Sumatra Barat, 44 persen

Gorontalo, 43 persen

Kalimantan Selatan, 43 persen

Provinsi Bali, 39 persen

Kalimantan Tengah, 38 persen

Provinsi Banten, 37 persen

Kepulauan Riau, 35 persen

Sulawesi Selatan, 34 persen

Lampung, 32 persen

Papua Barat, 32 persen

Kalimantan Utara, 31 persen

Bangka Belitung, 31 persen

Kalimantan Timur, 31 persen

Jawa Timur, 30 persen

Sulawesi Utara, 29 persen

Jambi, 28 persen

Bengkulu, 27 persen

Sulawesi Tengah, 27 persen

DIY (D.I. Yogyakarta), 27 persen

Jawa Tengah, 27 persen

Riau, 27 persen

Sumatra Utara, 25 persen

Jawa Barat, 24 persen

Sulawesi Barat, 24 persen

Aceh, 23 persen

Kalimantan Barat, 22 persen

Maluku, 21 persen

Nusa Tenggara Timur, 21 persen

Maluku Utara, 17 persen

Papua, 17 persen

Sulawesi Tenggara, 16 persen dan

Provinsi Sumatra Selatan, 16 persen.

0 Comments