Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Saat Hendak Sembelih Hewan Kurban, Epin Sutisna Meninggal Tertelungkup Menimpa Kambing

Responsive Ad Here


Media Swara Semesta (1/8/2020)
Warga Kampung Gunung Dongkol, Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat heboh saat seorang warganya yang tengah bertugas menyembelih hewan kurban, meninggal mendadak.

Epin Sutisna (50) meninggal saat bertugas menyembelih hewan kurban pada Jumat (31/7/2020)Epin meninggal dunia di tempat penyembelihan, sebuah pekarangan di kampung itu.

Meninggalnya Epin disaksikan puluhan warga yang menyaksikan proses penyembelihan.

Saat itu Epin sudah bersiap jongkok mau menyembelih hewan kurban seekor kambing. Warga lainnya memegang tubuh dan kaki kambing.

Tiba-tiba tubuh Epin lunglai dan tertelungkup menimpa kambing yang siap disembelih.

Warga terkejut dan segera mengangkat tubuh Epin.

"Saat kami periksa ternyata sudah meninggal," kata Mamun (68), ketua panitia kurban.

Namun untuk memastikannya, korban dilarikan ke RSU dr Soekardjo.

Dokter di ruang IGD memastikan Epin sudah meninggal dunia.

Jenazah korban lalu dibawa pulang kembali untuk diurus sebagaimana mestinya.

"Kami tidak menyangka, suasana gembira sekaligus hidmat menyembelih hewan kurban, diwarnai musibah meninggalnya Pak Epin," ujar Mamun.

Epin Sutisna (50), penyembelih hewan kurban yang meninggal mendadak saat akan menyembelih kambing, Jumat (31/7/2020), ternyata memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan lambung.

"Dia punya penyakit darah tinggi dan lambung," kata Aan (60), kakak kandung korban, saat ditemui di rumah duka di Kampung Gunung Dongkol, Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.

Epin meninggal mendadak saat akan menyembelih seekor kambing kurban di sebuah pekarangan. Disaksikan puluhan warga, Epin belum semoat menyembelih keburu ambruk menimpa tubuh kambing.

Warga yang terkejut dan panik melihat kejadian itu, berupaya mengangkat tubuh Epin. Warga melihat Epin sudah tak sadar dengan kedua mata ke atas. Saat diperiksa lebih jauh ternyata sudah meninggal.

Untuk lebih memastikan kondisinya, warga melarikan Epin ke RSU dr Soekardjo. Dokter di ruang IGD akhirnya memastikan bahwa Epin sudah meninggal dunia.
Menurut Aan, adiknya itu selama ini sudah dua kali berobat ke dokter. Ia mengaku suka merasa puyeng dan seperti berat di pundak dan kepala.

"Tahu darah tinggi dan lambung dari dokter. Awalnya ia suka puyeng dan berat kepala serta pundak," kata Aan.
Namun Aan tak menyangka adiknya itu pergi begitu cepat. "Tapi tidak menyangka meninggal sampai mendadak seperti itu," ujarnya.

Meski begitu, tambah Aan, pihak keluarga menerima dengan lapang dada dan meyakini memang sudah takdir Allah SWT.

0 Comments