Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Kota Mojokerto Gelar Serentak Sekolah Tatap Muka

Responsive Ad Here

Media Swara Semesta (2/3/2021)

Sekolah tatap muka digelar serentak di 82 SD-SMP di Kota Mojokerto mulai hari ini. Baik SD-SMP negeri maupun swasta.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, sekolah tatap muka digelar serentak mulai hari ini di 52 SD dan 9 SMP negeri. Serta di 9 SD dan 10 SMP swasta. Pembelajaran tatap muka melibatkan 12.314 siswa SD dan 8.362 siswa SMP.

"Ini kan menjelang akhir tahun pembelajaran, setelah ini ada ujian akhir. Sebelum ujian akan ada cuti agak panjang, yakni Ramadan dan Idul Fitri. Maka kesempatan belajarnya terbatas, kurang lebih hanya 6 minggu. Kami upayakan pembelajaran tatap muka 6 minggu ini efektif sebelum mereka ikut ujian," kata wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini kepada wartawan saat sidak di SMPN 2 Kota Mojokerto, Senin (1/3/2021).

Sekolah tatap muka untuk siswa SD-SMP tetap digelar meski Kota Mojokerto masih menjadi zona oranye COVID-19. Yakni wilayah dengan risiko sedang penyebaran COVID-19. Bahkan, tingkat kematian akibat virus Corona di kota dengan 3 kecamatan ini juga mengalami kenaikan.

Dalam data dari laman infocovid19. jatimprov.go.id, hari ini fatality rate di Kota Mojokerto mencapai 6,94 persen. Artinya, 7 dari setiap 100 orang yang terinfeksi COVID-19 di kota ini meninggal dunia. Tingkat kematian akibat virus Corona naik dibandingkan sepekan yang lalu, 22 Februari 2021 di angka 6,75 persen.

Ning Ita mengatakan, sebagian besar pasien COVID-19 yang meninggal dunia mempunyai penyakit penyerta atau komorbid. Menurut dia, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, lebih dari 80 persen kasus kematian akibat virus Corona adalah dengan penyakit penyerta.Kasus positif COVID-19 di Kota Mojokerto juga terus meningkat. Yakni dari 2.296 jiwa pada 22 Februari menjadi 2.348 jiwa pada 1 Maret 2021. Pasien yang meninggal dunia bertambah dari 155 jiwa menjadi 163 jiwa. Rata-rata satu orang meninggal akibat virus Corona.

"Makanya kenapa ada izin orang tua (sebagai syarat mengikuti sekolah tatap muka). Karena yang paling paham kondisi putra putrinya orang tua. Silakan belajar di rumah secara daring kalau anaknya kurang sehat atau kondisinya rentan," terangnya.

Ia mengakui, anak-anak juga rentan terinfeksi COVID-19. "Ya rentan sama dengan lansia. Ketahanan tubuh anak-anak secara fisiologis belum sempurna. Maka kategori rentan," terang Ning Ita.

Wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini berjanji bakal menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat selamasekolah tatap muka. Jumlah siswa dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas normal di setiap kelas. Sehingga KBM dibagi menjadi dua gelombang, pagi dan siang untuk mencegah kerumunan.

Antarsiswa maupun antara guru dengan siswa wajib menjaga jarak minimal 1,5 meter. Setiap bangku siswa dipasang sekat plastik. Siswa yang sakit wajib belajar secara daring. Untuk itu, para guru harus mengajar dengan metode blended learning atau campuran tatap muka dengan daring.

Sedianya setiap siswa dan guru wajib memakai masker tiga lapis. Pada sekolah tatap muka pagi tadi, mayoritas siswa hanya memakai satu masker medis dan face shield atau pelindung muka (dn/red)

.

0 Comments