Like Dong
Berita Populer
Pengosongan Pondok Simpang Tiga Kebun Gunung Pamela, Siapa yang Bertanggung Jawab?.
Media Swara Semesta (31/3/2021)
Gunung Pamela, Serdang Bedagai
Pengosongan Pondok Simpang Tiga Kebun Gunung Pamela seperti meninggalkan kesan puing-puing sejarah masa lalu yang telah ditinggalkan penduduknya, sehingga terkesan menyeramkan dan memprihatinkan, akan tetapi jika dilihat dari bentuk bangunannya menunjukkan bangunan tersebut dibangun di tahun rendah dan di bangun di tahun terakhir ini.
Namun sangat disesalkan, kebijakan pengosongan pondok Simpang Tiga terkesan mubajir, karena bangunan perumahan dan masjid yang bernilai milyaran rupiah di pondok tersebut ditinggalkan begitu saja, sehingga saat ini sudah mulai mengalami kehancuran, lantas siapa yang bertanggung jawab.?, ungkap salah seorang yang tak dikenal berada di lokasi tersebut khusus datang mengutip tanaman yang ada disana.
Ketika ditanya tentang sudah berapa lama pondok tersebut di kosongkan, dia menjawab 'sudah cukup lama pak, tapi sayang bangunan rumahnya pak', dan ini mengundang pencurian, ucapnya.
"Saya sebagai non karyawan saja, jika diizinkan tinggal di rumah itu, pasti akan saya rawat bangunan tersebut", pintanya.
Tapi begitulah Kebun Negara ini, membiarkan bangunan perumahan yang bernilai milyaran itu hancur ketimbang kami gunakan, padahal perusahaan ini milik negara, dan tujuan bernegara itu adalah untuk melindungi segenap anak bangsa dan memajukan kesejahteraan masyarakatnya, tandasnya.
Sebenarnya disinilah letak ketidak mampuan Ahmad Kamil, Asisten Personalia Kebun (APK), untuk menjembatani melakukan sosialisasi agar karyawan Afdeling III beserta mandor satunya menghidupkan kembali pondok tersebut, sehingga bangunan dapat terawat, karena masyarakat luar saja ingin memanfaatkan bangunan perumahan untuk dihuni, kenapa karyawan dan Mandor satu, harus keberatan tinggal di sana, ungkap Dirsyam Mahmuda Humas LSM Swara Semesta Keadilan, Rabu 31 Maret 2021.
Apakah hal ini sudah didiskusikan oleh APK Ahmad Kamil dengan asisten maupun Askep, seharusnya Askep juga berperan dalam hal ini, karena semakin dekat perumahan karyawan dengan ancak kerjanya maka dimungkinkan kinerjanya semakin baik, lanjutnya.
Bisa saja, semua itu disinyalir tidak terbayangkan oleh APK Ahmad Kamil, bagaimana upaya untuk menghidupkan kembali nuansa kerukunan bertetangga dalam satu pondok sebagaimana tahun-tahun yang lalu, sambil merawat bangunan perumahan yang bernilai milyaran rupiah tersebut, tambahnya.
Kepada APK Ahmad Kamil dan Askep A Irwanda Harahap, lakukanlah manajemen rahmatan lil alamin, dengan menebar kebaikan namun produktivitas sebagai prioritas utama, dengan menghindari kebencian terhadap karyawan dan merangkul mereka untuk saling bekerja sama yang baik, tegasnya.
Ingatlah bahwa hidup ini sementara, semoga dengan menebar kebaikan kita mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat, tutupnya.
Wartawan: LSM/ Dirsyam Mahmuda
0 Comments