Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Viral, Naik ke Atas Pikap, Aksi Pria Petik Rambutan Orang di Jalan Berakhir Mengenaskan, Publik: Karma is Real

Responsive Ad Here

Berita Gambar

Media Swara Semesta (24/1/2022)

Aksi para pria yang naik di mobil pikap untuk memetik buah rambutan orang di jalan telah viral. Bagaimana tidak, mereka berakhir mengalami kejadian mengenaskan.

Aksi pria yang memetik rambutan itu diunggah melalui akun instagram @romansasopirtruck, Sabtu (22/1/2022).

"Instan karma!" tulis keterangan akun seperti dikutip, Minggu (23/1/2022).

Video yang memperlihatkan aksi dua pria memetik rambutan itu direkam oleh salah seorang teman yang juga berada di belakang pikap.

Salah seorang pria berbaju hitam naik ke atas mobil pikap. Sementara itu, satu pria lain berdiri di bawahnya.

Pria berbaju hitam yang naik ke atas pikap bersiap-siap untuk berdiri saat mobil melaju mendekati pohon rambutan di tengah jalan.

Ia langsung berdiri dan meraih sejumlah buah rambutan yang sudah berwarna merah.

Sementara mobil pikap terus melaju, ia lalu menarik buah rambutan tersebut hingga terlepas dan terjatuh di atas pikap.

Tampaknya pria tersebut gagal menahan berat tubuhnya sehingga oleng dan terjatuh ke bak mobil pikap.

Namun, temannya yang berada di bawahnya untuk ikut memetik buah rambutan itu tersenggol dan malah jatuh terjun ke bawah saat mobil masih melaju.

Melihat kejadian itu, orang-orang yang berada di bak mobil pikap sontak terkejut. Sopir pikap pun langsung menghentikan mobilnya.

Aksi pria yang naik mobil pikap demi memetik rambutan itu lantas menarik perhatian warganet.

"Ngapain ga berhenti dulu sih kan enak tinggal nyomot," tulis salah seorang warganet.

"Karma is real," ujar salah satu warganet.

"Eh sakit beneran itu nggak bisa berdiri sumpah," komentar warganet.

"Yang jatuh yang punya ide," tulis warganet yang juga mencantumkan emoji tertawa.

"Sesuai harapan para netijen," celetuk warganet.

"Sakit beneran pasti, bahaya banget jatuh kayak gitu. Aku tau sakitnya min," imbuh yang lain.




(redaksi)

Editor: annisa


0 Comments