Breaking News



Ngiklan Murah Disini Yuk!!

Modus Buat Majalah, Polisi Tangkap 5 Terduga Penipuan Atas Nama Bappeda Sumbar

Responsive Ad Here

Berita Gambar

Media Swara Semesta (15/8/2021),

Tim Klewang Sat Reskrim Polresta Padang meringkus lima komplotan penipuan dengan modus meminta bantuan memakai kop surat bertanda tangan Gubernur Sumatra Barat, Sabtu (14/8/2021). Tercatat, 20 perusahaan dan kampus di Kota Padang turut menjadi korban hingga ratusan juta rupiah.

Usai tertangkap tangan saat hendak melakukan penipuan, salah seorang tersangka berinisial DR langsung dibawa ke Mapolresta Padang. Melalui tersangka DR, petugas melakukan pengembangan dengan memancing komplotan pelaku dengan mengajak bertemu di salah satu pusat buah di daerah Air Camar, Kecamatan Padang Timur.

Dengan gerak cepat, dua orang komplotan tersangka berinisial AG dan MR diciduk saat berada di pinggir jalan. Selanjutnya petugas melakukan penangkapan terhadap tersangka DS yang tinggal di sebuah rumah kontrakan yang juga berada di daerah Air Camar.

Petugas juga menggeledahan di kantor tersangka di daerah Aurduri. Sejumlah barang bukti berupa berkas-berkas dan dokumen yang diduga palsu ditemukan di lokasi.

Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda mengatakan, dalam modus operandinya para pelaku mengaku sebagai honorer di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar. 

Mereka kemudian meminta uang kepada sejumlah perusahaan, kampus dan rumah sakit swasta yang ada di kota padang dengan kop surat dari bappeda. Surat itu juga ditandatangani Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansyarullah.

"Penangkapan ini berdasarkan laporan salah satu pemilik restoran di Kota Padang. Pemilik restoran ini diberikan surat yang isinya dari Gubernur Sumbar dengan mengaku butuh dana untuk promosi pembuatan majalah," ucap Rico, Sabtu (14/8/2021).

Masing-masing perusahaan dijanjikan tampil di dalam majalah profil Provinsi Sumatra Barat yang dianggap sebagai iklan atau promosi. Syaratnya, mereka harus membayar sejumlah uang dengan nominal Rp8 hingga Rp20 juta rupiah per perusahaan.

"Jadi modusnya minta ditransfer ke rekening pribadi, padahal di kop suratnya pakai Bappeda Sumbar," katanya.

Sejumlah korban pun kemudian mentransfer ke rekening pribadi tersangka. Kepolisian sampai saat ini masih menunggu konfirmasi dari Pemprov Sumbar perihal keabsahan surat yang digunakan para terduga pelaku. Pengakuan para pelaku surat tersebut didapatkan dari pihak gubernur.

"Kami akan mengkroscek ke pihak gubernur. Dari kelima orang ini tidak bekerja di pemerintahan, tapi membawa kop surat dari bappeda," tuturnya.Red

0 Comments